Jumat, 30 Januari 2015

Membantu Sesama Manusia



Membantu Sesama Manusia
Pada suatu hari ada seorang anak kurang lebih berumur 6 tahun. Anak itu bernama Atin . Ia tinggal di desa yang sangat sejuk dan asri. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya. Atin adalah puteri pertama dari bapak Jaya dan ibu Amin. Bapaknya bekerja sebagai kuli bangunan sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu. Atin dan keluarganya hidup sederhana. Bapak Jaya bekerja keras demi menghidupi anak dan istrinya. Panas terik matahari dan hujan pun ia tetap bekerja keras.
            Ketika umur 7 tahun, Atin menderita sakit-sakitan. Bapak dan ibunya sungguh sangat khawatir dengan keadaan Atin. Kedua orang tuanya segera membawanya ke puskesmas. Sesampai disana, Atin ditangani oleh perawat-perawat dan dokter yang sedang bertugas. Tetapi dokter memutuskan untuk tidak dapat menindak lanjutinya. Dan puskesmas merujuk untuk membawanya ke rumah sakit yang lebih besar.
            Setelah sampai di rumah sakit, dokter segera menangani Atin. Sedangkan kedua orang tuanya bingung memikirkan biaya untuk pengobatan anak tersayangnya. Setelah beberapa saat, dokter memutuskan bahwa Atin harus rawat inap. Bapak dan ibunya sangat sedih karena tidak mempunyai uang untuk biaya pengobatan putrinya. Tetapi, keduanya rela berkorban demi anak tersayangnya agar dapat sembuh dan sehat kembali. Bapak dan ibunya berusaha untuk mencari uang pinjaman kepada tetangga-tetangganya. Tetapi, tidak ada yang mau meminjami uang kepada bapak Jaya dan ibu Amin.
            Pagi harinya, Pak Jaya meminta izin kepada bosnya bahwa beliau tidak dapat masuk kerja karena menunggu anaknya yang sedang sakit. Setelah beberapa jam kemudian, tiba-tiba ada seorang pengusaha yang datang ke rumah sakit untuk membiayai pengobatan Atin. Beliau bernama bapak Amir. Ia adalah seorang pengusaha yang kaya raya dan sangat baik hatinya. Ia selalu membantu sesama manusia yang membutuhkan.
            Ibu Amin bertanya kepada petugas administrasi rumah sakit tersebut. “ Mbak, berapa biaya pengobatan anak saya ? ’’. “ Atas nama siapa bu ? ’’ tanya petugas itu. “ Atas nama Atin mbak ’’ jawab ibu. “  Biaya pengobatannya habis lima juta lima ratus ribu rupiah buk. Tetapi, biaya ini sudah ditanggung oleh bapak Amir ’’ ujar petugas tersebut. “ Siapa bapak Amir itu mbak ? ’’ tanya ibu Amin. “ Maaf bu saya kurang tau ’’ jawab petugas itu.
Ibu Amin segera menunggu anaknya yang sedang dirawat. Tiba-tiba bapak Jaya datang untuk menenemani istrinya dan anaknya yang sedang di rawat. Setelah beberapa menit, ibu Amin becerita kepada suaminya bahwa biaya pengobatan Atin sudah ada yang menanggugnya. “ Siapa bu yang sudah membiayai pengobatan anak kita ? ’’ tanya bapak Jaya kepada ibu Amin. “ Kata petugas tadi yang membiayai pengobatan anak kita adalah bapak Amir ’’ jawab ibu Amin. ( Bapak Jaya diam dan berfikir ).
Kemudian, bapak Jaya menyadari bahwa bapak Amir adalah bosnya yang mempunyai usaha besar dan kaya raya. Bapak Jaya segera menemui bapak Amir untuk mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan kepada keluarganya.
Beberapa tahun kemudian Atin sudah sembuh total dari sakitnya. Dan ia sudah dapat bersekolah seperti anak-anak lainnya. Ia mempunyai cita-cita yang tinggi. Atin adalah anak yang pintar,rajin,baik,dan sopan terhadap siapapun. Semua orang suka terhadap sifat dan perilaku Atin. Bapak ibu guru yang mengajarnya pun suka terhadap Atin.
Atin selalu mendapat juara 1 di sekolahnya itu. Ia juga selalu mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh dinas pendidikan. Karena kepintarannya, ia mendapatkan beasiswa yang lumayan banyak dari dinas pendidikan. Sehingga, Atin dapat meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi hingga bekerja.
Saat ini, Atin sudah bekerja di sebuah perkantoran. Ia sudah menjadi orang yang sukses. Walaupun sudah sukses, Atin tetap perperilaku baik dan sopan terhadap siapapun. Ia juga tidak pernah sombong kepada siapa saja. Ia juga selalu membantu semua orang yang membutuhkan. Ia pun juga sudah bisa menaikkan Haji kedua orang tuanya.
Pada saat Atin perjalanan pulang kerja melihat seorang kakek-kakek yang sedang mau menyeberang jalan. Tiba-tiba ada motor dari arah selatan dengan kecepatan tinggi. Akhirnya motor itu menabrak kakek-kakek itu yang sedang menyebrang. Atin pun segera menolongnya. Atin meminta tolong orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian tersebut. Atin pun segera membawanya ke rumah sakit.
Setelah  ditangani oleh dokter, Atin pun segera mengurus biaya pengobatan kakek itu. Setelah beberapa jam, pasien pun sadar. Lalu, kakek itu bertanya “ Kenapa saya bisa disini ? ’’. “ Kakek tertabrak motor saat akan menyeberang jalan ’’ jawab Atin.
Atin pun segera menanyai kakek itu. “ Siapa nama kakek ? ’’ tanya Atin kepada kakek itu. “ Saya bapak Jaya, nak ’’ jawabnya. “ Dimana tempat tinggal kakek sekarang ? ’’ Atin bertanya lagi kepada kakek itu. Kakek menjawab, “ saya tidak punya tempat tinggal nak. Dulu saya waktu muda pernah menjadi pengusaha, tetapi setelah beberapa tahun ini saya mengalami kerugian yang cukup besar ’’. Atin bertanya lagi, “ apakah kakek sudah tidak mempunyai keluarga ? ’’. “ Saya sudah tidak punya siapa-siapa nak, kakek hanya tinggal sendiri ’’ ujar kakek itu. “ Ya sudah, kakek istirahat dulu disini ! ’’ kata Atin.
Atin pun segera pulang ke rumah. Kedua orang tuanya pun sudah menunggunya. Atin pun segera bercerita kepada kedua orang tuanya tentang peristiwa yang terjadi tadi. Setelah selesai bercerita, bapak Jaya pun mengajak ibu Amin untuk menengok kakek-kakek yang ditolong oleh Atin.
Setelah pulang dari rumah sakit, kedua orang tuanya bercerita kepada Atin bahwa kakek-kakek itu adalah pengusaha yang pernah menolong Atin waktu kecil pada saat sakit dulu.
~ SELESAI~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar